GenPI.co Sumut - Arsitek Indonesia di generasi awal, salah satunya merupakan putra asli Sumatera Utara (Sumut).
Dia adalah Friedrich Silaban, lahir 16 Desember 1912 di Bonan Dolok, Sianjur Mulamula, Samosir.
Friedrich Silaban menyelesaikan pendidikan formal di H.I.S. Narumonda, Tapanuli pada 1927.
Lalu Koningen Wilhelmina School (K.W.S.) di Jakarta 1931, dan Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda 1950.
Di 1937, dia menjadi pegawai Kotapraja Batavia, Opster Zeni AD Belanda, Kepala Zenie di Pontianak Kalbar.
Setelah itu, Friedrich Silaban kemudian menjadi Kepala DPU Kotapraja Bogor hingga 1965.
Seiring waktu, dia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan rancang bangun.
Friedrich bahkan, menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama atas prestasi merancang Masjid Istiqlal.
Selain itu, Friedrich Silaban berperan besar dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Tak hanya merancang Masjid Istiqlal, beberapa karya lain dari Friedrich Silaban ialah Rumah A Lie Hong.
Kemudian Gedung Universitas HKBP Nommensen Medan, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Monumen Pembebasan Irian Barat.
Markas TNI Angkatan Udara, Gedung Pola, Gedung BNI 1946 Medan, Tugu Monas Jakarta, Gedung BNI 1946 Jakarta.
Serta masih banyak lagi karya-karyanyam yang sampai saat ini berdiri kokoh di Indonesia.(*)