GenPI.co Sumut - Kota Lama Kesawan, saat ini telah disulap Dinas Pariwisata (Dispar) menjadi destinasi wisata baru di Medan.
Kepala Dispar Medan Agus Suriyono menyebut, destinasi ini menawarkan bangunan kuno warisan sejarah bagi pelancong.
Menurut dia, revitalisasi saat ini menciptakan destinasi wisata baru yang terintegrasi dengan Kota Tua.
"Ada daya tarik heritage dan potensi seni budaya," ujarnya dilansir Antara, belum lama ini.
Multikulturalnya budaya masyarakat di Kota Lama Kesawan, setidaknya ada tiga bangunan tua saling berdekatan.
Mulai dari rumah saudagar Tjong A Fie, yang berdiri 1900-an di Jalan Ahmad Yani, Nomor 105.
Lalu, Masjid Lama Gang Bengkok di Jalan Masjid yang dibangun di atas tanah wakaf Muhammad Ali alias Datuk Kesawan.
Pembangunannya sendiri, menggunakan dana dari saudagar nonmuslim Tjong A Fie pada 1885 hingga selesai.
Terakhir, Gedung Warenhuis yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Medan dibangun 1916 dan dibuka untuk umum di 1919.
Di mana saat itu, peresmian dilakukan oleh Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay.
"Sesuai instruksi Wali Kota Medan Bapak Bobby Nasution, revitalisasi yang dilakukan awal 2022," katanya.
Ragam kuliner sebagai salah satu produk heterogen masyarakat Medan, bisa menjadi potensi yang dikembangkan di Kota Lama Kesawan.
Hal tersebut, seiring dengan branding baru Medan sebagai The Kitchen of Asia yang digagas Wali Kota Bobbya Nasution.
"Keanekaragaman dan cita rasa kuliner Medan hampir seluruh makanan Asia ada," kata Agus.(Antara)