Setelah insiden tersebut, korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan.
Namun, RS Bhayangkara mengatakan tidak mampu operasi pengangkatan peluru karena peralatan tidak memadai.
Maswan menyebut, Hariadi pernah meminta dioperasi di RSUP Haji Adam Malik di mana awalnya ditolak.
Namun, setelah direkomendasikan Kanwil Menkumham, akhirnya RSUP Haji Adam Malik dapat melakukan operasi.
Tetapi operasi gagal, karena Hariadi memilih menunda operasi karena harus mencari nafkah untuk keluarga.
"Saat itu, istri korban sedang hamil," paparnya.
Pengacara LBH Medan ini menegaskan, jika korban sudah membuat laporan ke Polsek Medan Baru.
Di mana saat itu, yang membuat laporan ialah kakak kandung korban atas nama Dewi Hartati.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: 7 Tahun Peluru Bersarang di Tubuh Pak Hariadi, Kasus Penembakan Belum Tuntas, Sentil Irjen Panca
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
