GenPI.co Sumut - Kelancaran pasokan dan distribusi barang, menjadi perhatian dan fokus utama dari Pemprov Sumut saat ini.
Hal tersebut, dilakukan sebagai upaya mengendalikan kenaikan harga barang lain setelah kenaikan harga BBM.
Kabag Perekonomian Pemprov Sumut, Naslindo Sirait menyebut, ini dilakukan sebelum mengambil kebijakan lain.
"Sebelum memutuskan perlu tidak operasi pasar atau pasar murah," ujar, Senin (12/9/2022).
Langkah menjaga kelancaran itu, mengacu pada hasil. pantauan, kenaikan harga masih dalam batas wajar.
Kenaikan harga, juga masih dari dampak pasokan dan permintaan yang tidak berimbang.
"Kami masih memantau bahan pokok. Agar langkah yang diambil berikutnya tepat," ucap Naslindo Sirait.
Hasil pantauan, harga beberapa barang memang sudah naik, namun dinilai masih dalam batas wajar.
Harga beras kualitas bawah, misalnya rerata ada kenaikan Rp 100 per kilogram menjadi Rp 11.500 per kilogram.
Bawang merah ukuran sedang, juga naik dari Rp 33.750 menjadi Rp 34.400 per kilogram.
"Tapi ada juga harga barang turun seperti ayam ras dari Rp 32.550 jadi Rp 32.200 per kilogram," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
