GenPI.co Sumut - Surveilans semakin ditingkatkan Dinas Kesehatan Kota Medan, akibat semakin naiknya kasus malaria.
Pengendalian kasus malaria, juga dilakukan dengan melakukan pelatihan E-Sismal bagi rumah sakit rujukan.
Demikian kata, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah.
"Pelatihan E-Sismal juga diberikan ke Puskesmas di 2023 nanti," ujarnya, Sabtu (15/10/2022).
Selanjutnya distribusi obat anti malaria, ke rumah sakit rujukan dan melaporkan perkembangan kasus malaria.
Dia menjelaskan, berdasarkan data kasus malaria terhitung Januari hingga Oktober 2022 berjumlah 90 kasus.
Pada Januari, ada sembilan kasus, Februari lima kasus, Maret 12 kasus, April 10 kasus, Mei 13 kasus.
"Juni 14 kasus, Juli 15 kasus, Agustus 12 kasus," ungkapnya.
Puluhan penderita malaria itu, berasal dari kabupaten endemis malaria dan yang bepergian ke daerah endemis.
Seperti ke Papua tujuh orang, Riau lima orang, Sumatera Barat satu orang lalu Jawa Tengah satu orang.
Kemudian Labuhanbatu satu orang, Asahan 37 orang, Batubara 13 orang, Serdang Bedagai 17 orang.
Nias Selatan dua orang, Labuhan Batu Utara tiga orang, dan Langkat satu orang.
"Jadi, kasus malaria di Medan berasal dari daerah endemis," tegasnya.(Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
