GenPI.co Sumut - Mengantuk saat puasa, disebabkan oleh perubahan ritme sirkadian alias jam biologis tubuh.
Ritme sirkadian, adalah jadwal kerja berbagai sistem serta organ tubuh manusia.
Misalnya, organ tubuh mana yang bekerja keras saat ini dan mana beristirahat dalam rentang waktu tertentu.
Ritme sirkadian, mengatur siklus bangun-tidur manusia adalah siklus yang paling mudah diamati.
Ritme tersebut, diatur oleh saraf hipotalamus yang terletak di otak manusia.
Berbagai penelitian, menunjukkan tubuh memerlukan tidur agar tetap sehat dan menjaga fungsi fisik dan sosial.
Oleh karena itu, pola tidur dihubungkan dengan bagaimana performa seseorang di siang hari.
Sementara di Ramadan, mengharuskan umat Islam untuk berpuasa di siang hari. Ini berdampak, pada perubahan pola tidur.
Aktivitas makan, minum, interaksi sosial dan olahraga sering ditangguhkan sampai malam hari.
Sehingga dapat mengurangi jam tidur, dan kualitas tidur.
Perubahan ini, walaupun tidak parah dapat menyebabkan seseorang mengantuk atau tidak konsentrasi di siang hari.
Perubahan pola makan, dari tiga kali menjadi dua kali sehari di waktu malam.
Kemudian disertai, aktivitas bertambah dapat mengubah metabolisme tubuh, seperti suhu inti tubuh dan pola tidur.
Pada Ramadan, umat Islam sering menunda jam tidurnya agar memiliki waktu lebih untuk makan, minum dan bercengkrama.
Selain itu, di bulan puasa juga terdapat ibadah tarawih yang dapat menambah penangguhan jam tidur bagi sebagian orang.(hellosehat)