GenPI.co Sumut - Pemerintah Kota (Pemko) Medan, menyebut laporan pungutan liar (pungli), terbanyak masuk lewat pesan singkat (SMS) dan media sosial.
"Terbanyak kita terima masuk dari SMS dan media sosial," terang Asisten Administrasi Umum Setda Medan, Renward Parapat, Kamis (21/4/2022).
Menurut dia, harus ada penguatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk menampung lebih banyak laporan dari masyarakat.
Sebab pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme hingga kini masih terus diupayakan Pemko Medan.
"Selain itu, kita juga memperbanyak cctv yang bisa memantau transaksi mencurigakan di instansi," tegas Renward.
Sebagai pemimpin di Medan, dia mencontohkan Wali Kota Medan beberapa kali melakukan inspeksi mendadak ke lapangan.
Hasilnya pun, ditemukan fakta masih banyak pejabat menyalahgunakan wewenang.
"Agar kasus ini tidak terulang, hukuman penonaktifan bahkan pemberhentian dilakukan sebagai bentuk terapi kejut," paparnya.
Koordinator Pokja Pencegahan Satgas Saber Pungli, Nugroho mengatakan, hal terpenting pemberantasan pungli yakni mengamati rekan kabupaten kota agar memiliki komitmen memberantas pungli.
"Komitmen dalam memberantas kegiatan pungli ini, perlu ditekankan oleh para petugas kita," katanya.(Antara)