Edy Rahmayadi Tegas, Kalau Tak Bisa, Kami Hentikan

26 April 2022 11:00

GenPI.co Sumut - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengeluarkan pernyataan tegas untuk PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).

Pernyataan tegas itu dikeluarkan, karena aktivitas perusahaan ini telah berulang kali menyebabkan warga keracunan gas.

Mantan Pangkostrad itu, menyebut lokasi kebocoran gas berbeda dengan lokasi kebocoran sebelumnya.

BACA JUGA:  Konflik Agraria di Sumut, Begini Kata Edy Rahmayadi

Diapun mengancam, akan menutup operasional perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut.

"Itu pindah lagi di tempat lain, kalau tak bisa mereka memenuhi itu, kami hentikan semuanya," katanya, Senin (25/4/2022).

BACA JUGA:  21 Warga Madina Keracunan, Mual Hingga Muntah

Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu, mengaku akan meninjau langsung lokasi kebocoran gas di Desa Sibanggor Julu.

Tak hanya Edy Rahmayadi, Pemkab Mandailing Natal (Madina), juga meminta pemerintah pusat mengkaji ulang operasional PT SMGP.

BACA JUGA:  Puslabfor Cek Penyebab Keracunan 21 Warga Madina

"Kami sampaikan Pemkab meminta pemerintah pusat melakukan kajian ulang dan evaluasi keberadaan PT SMGP di Madina," kata Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution dalam postingannya di akun @atikaaunasution di Instagram, Minggu (24/4/2022).

Perempuan peraih rekor Muri sebagai wakil bupati perempuan termuda itu menyebut, aktivitas perusahaan berulang kali menimbulkan korban.

"Hari ini kami kembali melihat saudara-saudara di Desa Sibanggor Julu sekali lagi harus dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya tidak memiliki wewenang memberi sanksi kepada perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi itu.

"Perlu kami tegaskan Pemkab Madina ada bersama masyarakat, tapi Pemkab tidak punya kuasa memberi sanksi karena itu wewenang pusat," sebut Atika.

Pemkab Madina juga berharap ada solusi dari permasalahan tersebut. Dia tidak mau hal serupa kembali terjadi.

"Kami juga sangat berharap ada solusi yang benar-benar mengutamakan keselamatan masyarakat," ujarnya.

Terkait kejadian ini, PT SMGP membenarkan informasi aktivitas perusahaan yang mengeluarkan semburan lumpur disertai gas H2S.

"Benar adanya kejadian well kick di Pad T ini mengeluarkan semburan lumpur yang diikuti keluarnya H2S di area pengeboran Pad T," ujar Head Corporate Communications PT SMGP Yani Siskartika dalam keterangan tertulisnya.

Yani mengatakan, dari data pihaknya, ada dua kru rig serta 15 warga sekitar yang menjadi korban atas kejadian.

Dia menyebut, Tim CDCR SMGP sudah turun ke lapangan meyakinkan warga bahwa tim teknik SMGP sedang berupaya melakukan penutupan well kick ini.

"Kami masih menunggu tim Rig untuk klarifikasi lebih jelasnya terkait kejadian ini kepada warga sekitar," ujarnya.(mcr22/jpnn)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMUT