GenPI.co Sumut - DPRD Medan, kritik keras Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam melakukan penanganan kasus stunting saat ini.
Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari meminta, Dinkes lebih serius menangani kasus stunting pada anak di bawah lima tahun.
Harus diketahui, pemerintah pusat begitu serius menangani stunting namun malah Dinkes Medan terkesan santai.
Hal itu diungkapkan, usai memimpin RDP bersama Kepala Dinkes Medan Taufiq Ririansyah dan jajarannya di gedung DPRD Medan.
Bukti belum seriusnya Dinkes Medan, Posyandu masih digunakan timbangan ikan di pasar untuk menimbang berat badan seorang bayi.
"Medan kota ketiga terbesar, namun alat ukur bayi masih timbangan manual, malu aku," katanya, Jumat (28/5/2022).
Padahal Wali Kota Medan Boby Nasution keren, tapi Dinkes tidak mampu mengikuti. Penting mengetahui berat bayi penderita stunting.
Dia mengatakan, seharusnya Dinkes Medan gencar berinovasi dalam percepatan penurunan stunting atau gizi kronis di Medan.
Data terakhir Dinkes Medan menyebut, stunting pada Februari 2022 ditemukan 555 balita menderita gizi kronis.
"Tentu harus dibuktikan, penanganan berbagai hal harus lebih serius dan maksimal," ujar politikus PAN tersebut.
Kepala Dinkes Medan Taufiq Riansyah mengaku, pihaknya kesulitan dalam penganggaran pengadaan alat timbang bayi.
Meski begitu, ke depan pihaknya akan memprioritaskan hal tersebut.
"Kami mohon dukungan dan bantuan para anggota dewan untuk penanganan stunting ini," ujarnya.(Antara)