GenPI.co Sumut - Penyumbang terbesar kedua, pertumbuhan ekonomi kawasan Sumatera di triwulan I 2022 dicatat oleh Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Kantor BI Sumut Doddy Zulverdi mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut 3,90 persen secara yoy (year on year).
Artinya, Sumut memberikan kontribusi sebesar 22,92 persen terhadap PDRB di Pulau Sumatera.
Kontribusi Sumut itu, nomor dua terbesar setelah Provinsi Riau yang memberikan andil sebesar 24,56 persen.
Doddy mengatakan, BI masih optimistis ekonomi Sumut pada 2022 bisa bertumbuh sesuai target atau di rentang 3,7- 4,5 persen.
"Optimisme ini mengacu pada pemulihan ekonomi Sumut yang terjadi, meski masih berjalan gradual," ujarnya, Selasa (31/5/2022).
Menurut dia, dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan mengalami pertumbuhan tertinggi.
Kemudian, saat ini terdapat dua sumber pertumbuhan baru ekonomi yakni transportasi dan jasa keuangan.
Sektor transportasi dan jasa keuangan, semakin membaik sejalan dengan meredanya pandemi Covid-19.
"Pemulihan ekonomi nasional dan Sumut diyakini berlanjut karena BI mendukung dengan berbagai kebijakan dan program," katanya.
Pertumbuhan ekonomi Sumut, di 2022 diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran proyeksi BI yakni pada 4,5-5,3 persen.
"Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, inflasi harus bisa ditekan," ujarnya.
Apalagi, tekanan inflasi diperkirakan masih berlanjut sejalan dengan meningkatnya harga energi dan komoditas global.
"Untuk itu perlu terus diperkuat koordinasi TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat) dan daerah," katanya.
Tahun 2022 inflasi Sumut, diprakirakan lebih tinggi dari 2021, walau masih rentang sasaran 3 persen plus minus satu persen.
Peningkatan inflasi, didorong meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan semakin pulihnya perekonomian.
Lalu penanganan pandemi Covid-19, yang semakin baik dan mendorong mobilitas masyarakat, serta permintaan yang meningkat.(Antara)