GenPI.co Sumut - Pemerintah Kota (Pemko) Medan, menganggarkan sebesar Rp219,87 miliar lebih tahun ini untuk penanganan stunting.
Kepala Bappeda Medan Benny Iskandar mengatakan, pemko telah menyusun 15 program dengan 16 kegiatan utama.
"Lalu ada 29 sub kegiatan untuk mengintervensi penurunan stunting terintegrasi," ujarnya dilansir Antara, Rabu (1/6/2022).
Program hingga sub kegiatan, dilaksanakan di sepuluh instansi di lingkungan Pemko Medan beserta 30 kelurahan.
Dengan total pagu di antaranya sebesar Rp198,1 miliar, termasuk Rp1,9 miliar dana kelurahan.
Khusus bagi 550 orang penderita stunting di 20 kecamatan di Medan, telah ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp14,87 miliar.
Sebelum menyusun program, pihaknya telah melakukan analisis situasi pada Februari 2022.
Dengan hasil menunjukkan, hanya di Kecamatan Medan Baru terbebas permasalahan stunting ini.
"Kecamatan dengan jumlah balita stunting tertinggi Medan Belawan tepatnya di Kelurahan Belawan Sicanang," tegas Benny.
Dia menyebut, ada 63 kelurahan menjadi lokasi fokus intervensi penurunan stunting dengan dua prioritas.
Yakni gizi spesifik mengatasi penyebab langsung, dan gizi sensitif mengatasi penyebab tidak langsung.
Sedang sasaran prioritas ibu hamil, lalu pasangan usia subur, calon pengantin, balita mulai dari 0 hingga 59 bulan dan remaja.
Anggaran Rp14,87 miliar, untuk penanganan terdiri dari intervensi gizi spesifik Rp2,67 miliar.
"Kemudian intervensi gizi sensitif Rp12,2 miliar," terang Benny.(Antara)