GenPI.co Sumut - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mencatat hingga April 2022, penyaluran kredit di Sumut tumbuh 6,82 persen year on year.
Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori mengatakan, selama dua tahun ada penurunan karena pandemi.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit terendah terjadi pada Desember 2020 yaitu minus 4,28 persen year on year.
"Pertumbuhan ini outstandingnya Rp230 triliun dibanding Desember 2021 Rp211 triliun," ujarnya, Minggu (19/6/2022).
Menurut dia, pertumbuhan ini sejalan membaiknya perekonomian di Sumut maupun nasional dan global.
Tercatat, kredit sektor pertanian di Sumut tumbuh cukup baik yakni 7,80 persen secara year on year.
"Kredit terbesar di sektor pertanian untuk perkebunan kelapa sawit dan termasuk padi, kopi dan karet," ujarnya.
Pertumbuhan ini ujar Yusup, semakin menggembirakan karena diikuti restrukturisasi kredit yang melandai.
"Serta rasio kredit macet atau NPL yang juga menurun," papar Yusup.
Restrukturisasi kredit, untuk nasabah yang terdampak Covid-19 per April 2022, tercatat Rp16 triliun.
Diyakini penyaluran kredit dan juga penyerapan dana pihak ketiga perbankan akan semakin membaik ke depan.
"Ini sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian," katanya.(Antara)