Di Medan, Presiden Sebut 3 Tahun Tak Impor Beras

07 Juli 2022 22:00

GenPI.co Sumut - Presiden Joko Widodo, mengajak masyarakat untuk bersyukur karena harga kebutuhan pangan di Indonesia tidak mahal.

Padahal saat ini, sedang terjadi gejolak rantai pasokan pangan di dunia karena konflik Ukraina dan Rusia.

"Kita ini harus betul-betul bersyukur diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul," kata Presiden, Kamis (7/7/2022).

BACA JUGA:  Jokowi Hadiri Harganas di Medan, Ini Persiapannya

Hal tersebut, diungkapkan pada puncak peringatan ke 29 Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Medan.

Presiden mengatakan, di tengah gejolak rantai pangan dunia, Indonesia memiliki produksi beras yang melimpah.

BACA JUGA:  Tiba di Sumut, Ini Agenda Kerja Presiden Jokowi

Bahkan lanjutnya, tiga tahun Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari negara lain.

Sebab, stok beras di pasar domestik selalu melimpah sehingga tidak memerlukan impor.

BACA JUGA:  Cek Jalan di Nias Utara, Ini Kata Presiden Jokowi

"Alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras, dan sampai saat ini harganya belum naik dan sudah tiga tahun kita tidak impor," ujarnya.

Jokowi menyebut, biasanya kita impor 1,5 juta ton sampai 2 juta ton. Namun sekarang sudah tidak impor lagi.

"Ini Menteri Pertanian hadir di sini, terima kasih Pak Menteri," tambahnya.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan seluruh pihak mewaspadai kondisi rantai pasokan pangan dan energi.

Terutama, soal ketersediaan gandum karena Indonesia merupakan produsen gandum pasar dunia.

Jokowi mengatakan, saat ini dua negara penghasil gandung dunia yakni Rusia dan Ukraina terhambat akibat konflik.

"Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30-40 persen berada di negara itu, Ukraina, Rusia, Belarus, semua ada di situ," ungkapnya.

Bahkan kata Presiden, beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan.(Antara)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMUT