GenPI.co Sumut - Prediksi besaran inflasi di Sumut, pada Juli lebih rendah dari Juni yang mencapai 1,40 persen.
Hal itu, imbas dari berbagai upaya yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah selama ini.
Demikian pemaparan, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Ibrahim.
"Upaya itu seperti operasi pasar murah bahan pokok," ujarnya, Kamis (28/7/2022).
Menurut dia, pengaruh konsumsi yang mulai normal serta pasokan menahan tekanan inflasi Juli.
Selain itu, distribusi yang normal dan lancar membuat besaran inflasi lebih rendah dari bulan kemarin.
Namun lanjutnya, pihaknya tetap memprediksi jika sepanjang 2022 inflasi di Sumut lebih tinggi dibanding 2021.
"Besarannya lebih tinggi dari rentang sasaran tiga plus minus satu persen," paparnya.
Hal tersebut disebabkan banyak hal, seperti meningkatnya pendapatan masyarakat sejalan pemulihan ekonomi.
Tak hanya itu, berlanjutnya konflik global juga turut mendorong kenaikan harga energi dan pangan global.
"Termasuk kebijakan proteksionisme pangan beberapa negara di dunia serta faktor gangguan cuaca," ujarnya.(Antara)