GenPI.co Sumut - Setelah sempat belajar di emperan kelas, kini siswa SDI Al-Hidayah Deli Serdang belajar normal di dalam kelas.
Ruangan kelas yang sempat disegel orang atas nama Desa Sei Semayang itu, akhir dibuka kembali.
Pembukaan segel, juga disaksikan Kepala Desa Sei Semayang serta personel polisi dari Polrestabes Medan.
Tak hanya itu, sejumlah siswa serta orang tuanya juga turut menyaksikan pembukaan segel itu.
Segel tersebut, dibuka langsung oleh Kepala SDI Al-Hidayah Ridwan menggunakan martil.
Setelah terbuka, para siswa langsung lari ke dalam kelas sembari sorak gembira.
"Kami masih tetap mau sekolah," teriak siswa SDI Al-Hidayah, Sabtu (3/9/2022).
Kepala SDI Al-Hidayah, Ridwan mengaku, pihaknya berterima kasih kepada pihak kepolisian serta pemerintah.
Di mana telah memutuskan membuka penyegelan itu. Dengan begitu, para siswa kembali belajar seperti biasa.
Ridwan menjelaskan, soal status tanah yang menjadi lokasi berdirinya sekolah tersebut.
Dia menyebut, tanah itu merupakan tanah wakaf dan sudah diresmikan oleh Kementerian Agama.
Namun, pihak yang melakukan penyegelan menganggap tanah itu merupakan milik warga.
"Ini sifatnya surat-suratnya tanah wakaf, resmi, dilegalkan Kementerian Agama," kata Ridwan.
Kasus ini lanjutnya, sudah dimediasi Dinas Pendidikan Deli Serdang pada Kamis 2 Agustus kemarin.
Namun, saat itu, warga yang menyegel ruangan kelas tersebut tidak hadir sama sekali.(mcr22/jpnn)