GenPI.co Sumut - Harga karet ekspor jenis TSR20, hingga saat ini anjlok 1,333 dolar AS per kilogram.
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah menyebut, anjloknya harga ini akibat krisis global.
"Harga karet TSR20 di bursa Singapura 1,751 dolar AS dan turun menjadi 1,333 dolar AS," ujarnya, Jumat (2/9/2022).
Penurunan harga, khususnya didorong kondisi perekonomian China yang terganggu dampak krisis global.
Pengaruhnya ujar Edy, cukup besar pada karet karena negara itu konsumen utama komoditas tersebut.
Pada 2021, ekspor karet dunia ke China mencapai 41,2 persen, India 8,7 persen dan Amerika Serikat 6,7 persen.
"Harga ekspor karet 1,333 dolar AS per kilogram itu juga tidak menguntungkan petani," katanya.
Harga pokok produksi karet, di tingkat petani harusnya berkisar 2-2,5 dolar AS per kilogram.
Akibat harga jual turun, petani tidak menderes getah karetnya.
Harga di produsen, dari perusahaan perkebunan 1,1 - 1,6 dolar AS atau tergantung besar kecilnya luas lahan kebun.
"Penurunan harga itu membuat pabrik pengolahan karet mengalami tekanan berat," katanya.
Apalagi bahan baku, juga semakin berkurang karena sebagian besar petani karet tidak menderes getah.
Tercatat 2019-2022, sudah ada tiga pabrik karet tutup dan dua perusahaan lainnya berhenti sementara.(Antara)