Dikes Sumut Sebut Stok Obat Malaria Mulai Menipis

30 September 2022 00:00

GenPI.co Sumut - Dinas Kesehatan (Dikes) Sumatera Utara (Sumut), menyebutkan stok obat malaria mulai menipis.

Hal ini, karena pengiriman obat difokuskan untuk wilayah berstatus endemis tinggi malaria.

Kepala Dikes Sumut, Ismail Lubis di mengatakan, kelangkaan obat malaria juga dialami beberapa daerah.

Pemerintah pusat, memfokuskan mengirim obat ke wilayah endemis tinggi malaria.

"Seperti Papua, Papua Barat dan NTT," katanya, Kamis (29/9/2022).

Ismail menyebut, 21 kabupaten dan kota di wilayah Sumut sudah menerima sertifikat eliminasi malaria.

Sertifikat ini dari Kemenkes RI, yakni Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Padangsidimpuan, Tanjung Balai, dan Sibolga.

Selain itu, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Samosir, Toba.

Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Labuhan Batu Selatan.

Sedangkan untuk wilayah endemis rendah malaria, yaitu Labuhan Batu, Langkat, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal.

Kemudian Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, dan Gunung Sitoli.

"Daerah endemis sedang malaria, yaitu Asahan, Batubara dan Labuhan Batu Utara," ujarnya.

Dalam mengantisipasi kelangkaan obat malaria, Dikes Sumut melakukan pemberian KINA dengan dosis yang sudah ditentukan Kemenkes RI.(Antara)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMUT