GenPI.co Sumut - Seorang warga Tapanuli Utara (Taput), meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,0, Sabtu 1 Oktober dini hari.
Bupati Taput, Nikson Nababan membenarkan informasi tersebut. Korban meninggal, karena serangan jantung.
"Ada satu meninggal serangan jantung, karena gempa itu tetiba serangan jantung," ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menyebut, warga tersebut bernama Leo Sihombing, 62 tahun.
Kombes Hadi menyebut, data sementara yang dihimpun ada 11 warga mengalami luka-luka.
Saat ini, seluruh korban sudah ke RSUD Tarutung untuk mendapatkan pengobatan.
"Saat ini para korban yang meninggal dunia dan luka sudah di RSUD Tarutung," kata Hadi.
Adapun data korban luka-luka gempa di Taput sebagai berikut:
1. Jonatan Manalu, 6 tahun mengalami luka robek di kaki sebelah kiri.
2. Alfa Siahaan, 9 tahun mengalami kaki keseleo.
3. Alen marleha Hutagalung, 12 tahun terjatuh saat gempa.
4. Indah Lumban Tobing, 12 tahun luka ringan, mata bengkak dan lebam akibat tertimpa lemari.
5. Stevanus Sitinjak, 14 tahun.
6. Elisabet Br Lbn Toruan, 18 tahun mengalami patah kaki kiri.
7. Febrian Manalu, 21 tahun mengalami luka robek di tangan kanan dan kiri serta bagian belakang telinga.
8. Candra AP, 24 tahun mengalami luka robek di bagian kepala, pipi kiri dan bibir bawah.
9. Romauli Nababan, 24 tahun mengalami pendarahan karena syok.
10. Pola Simanjuntak, 34 tahun mengalami luka robek dan bengkak di mata.
11. Panti Hutabarat, 52 tahun mengalami luka robek besar di kepala.
Seperti diketahui, gempa bumi magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tapanuli Utara, sekitar pukul 02.28 WIB.
Tak hanya sekali, BMKG mencatat sekitar 24 kali gempa susulan yang terjadi hingga pukul 04.05 WIB.
"Hingga pukul 04.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan 24 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,1 dan magnitudo terkecil 2,5," tulis BMKG di akunnya @infobmkg di Instagram.(mcr22/jpnn)