GenPI.co Sumut - Komitmen menekan angka stunting di Medan, ditunjukkan pemerintah kota dengan menyiapkan anggaran Rp 198,1 miliar.
Anggaran ratusan miliar itu, difokuskan untuk pencegahan mengatasi persoalan stunting tahun ini.
Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar menyebut, penanganan dilakukan terintegrasi dan berbasis data detail.
Dari total anggaran itu, Pemko Medan telah menyiapkan 15 program, 15 kegiatan dan 29 sub-kegiatan.
Semua program dan kegiatan itu, bagian dari intervensi menekan angka stunting di Ibu Kota Sumut ini.
"Semua dinas termasuk kelurahan berkolaborasi dalam penanganan," ujarnya, Jumat (14/10/2022).
Benny menambahkan, seluruh dinas memiliki tanggung jawab bersama sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan menyebut, hingga Februari 2022 tercatat 550 balita penderita stunting.
"Jumlah itu tersebar di 63 kelurahan 20 kecamatan," ujarnya.
Dia mengatakan, penanganan balita stunting di Medan terdiri atas intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif.
Intervensi gizi spesifik di antaranya, pemberian makanan tambahan bayi gizi buruk, pelaksanaan pos gizi.
Kemudian komunikasi, informasi, pemberian air susu ibu dan gerakan gemar makan ikan.
Intervensi gizi sensitif, meliputi kegiatan peningkatan penyediaan air minum yang aman.
"Serta peningkatan penyediaan sanitasi yang layak," ujarnya.(Antara)