Harga Anjlok, Petani Cabai di Sumut Cabut Tanamannya

22 Oktober 2022 10:00

GenPI.co Sumut - Anjloknya harga cabai merah, membuat sejumlah petani di Desa Sidodadi Ramunia, Deli Serdang, mencabut tanamannya.

Bahkan, tidak sedikit juga petani yang memberikan racun ke tanaman cabai merahnya tersebut.

Aksi tersebut, dilakukan karena petani karena anjloknya harga komoditi itu saat ini di mana berkisar Rp 13 ribu.

Mulyono, seorang petani di desa itu menyebut, harga jual pasaran dengan harga di petani berbeda jauh.

"Di daerah saya kurang lebih ada 30 hektare, yang sudah dicabuti itu 50 persen," katanya, Jumat (21/10/2022).

Harga tersebut kata Mulyono, membuat para petani merugi karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang keluar.

"Harga Rp 13 ribu, modal pun tak balik. Banyak tak dirawat, jadi banyak yang busuk," ujarnya.

Dia menyebut, dominan tanama cabai yang dicabut para petani ini baru berumur empat bulan.

Dengan umur sebegitu, maka tak lama lagi seharusnya cabai itu sudah bisa dipanen.

Namun, petani memilih mencabut karena sudah tidak sanggup menanggung biaya perawatan.

"Masih bisalah produktif, tapi karena harganya terlalu jatuh, ya operasionalnya lebih mahal," sebutnya.

Mulyono meminta, ada langkah dari pemerintah terkait anjloknya harga cabai merah di tingkat petani ini.

Jika harga cabai di tingkat petani naik di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, membuat petani bahagia.

"Harga tak terlalu mahal kali, dan yang tak terlalu jatuh. Ya sama-sama," ujarnya.(mcr22/jpnn)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMUT