GenPI.co Sumut - Pertumbuhan ekonomi Sibolga, pada 2022 mencapai 26,6 persen dibanding 2021 sebesar 25,9 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Yuliansah Andrian mengatakan, kondisi ini belum bisa dianggap normal.
Dia mengatakan, 70 persen pertumbuhan ekonomi di Sibolga ditopang sektor perdagangan, perikanan.
"Lalu sektor trasportasi, sehingga dapat menekan infalasi di Sibolga," ujarnya, Kamis (16/2).
Sementara tingkat Pengangguran Terbuka, tingkat kemiskinan maupun IPM menunjukan pertumbuhan membaik.
"Namun, perlu diperhatikan ketimbangan pendapatan Sibolga mengalami peningkatan 0.35 persen," katanya.
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi, mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di 2021.
Dari data, di Padang Lawas menduduki rangking tertinggi dengan laju pertumbuhan 3.83 persen.
Namun, lebih rendah dibanding Labuhanbatu yang memiliki laju pertumbuhan 3.85 persen.
Dibanding Nias Selatan dan Humbang Hasundutan laju pertumbuhan terendah sebesar 2.0 persen.
Sementara sistem keuangan Sibolga sampai Desember 2022, perbaikan Kredit khususnya Investasi mengalami penurunan.
"Perkembangan NPL per sektor memiliki nilai NPL di atas normal 5 persen," ungkapnya.(Antara)