GenPI.co Sumut - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menilai harga cabai merah di Sumatera Utara masih rendah karena optimisme petani berlebihan.
"Optimisme petani berlebihan ketika menghadapi Ramadan dan Lebaran," ujar Gunawan, Sabtu (27/5).
Gunawan menjelaskan petani sudah menanam cabai terlalu banyak sejak akhir 2022.
Menurut Gunawan, saat itu para petani memprediksi permintaan cabai merah akan tinggi saat Ramadan dan Lebaran.
Namun, fakta di lapangan ternyata bertolak belakang dengan prediksi para petani cabai di Sumut.
Gunawan menjelaskan masyarakat ternyata mengerem belanja saat Ramadna dan Lebaran 2023.
Harga cabai merah pun turun karena permintaan tidak naik signifikan, sedangkan stok melimpah.
Gunawan menjelaskan stok cabai merah yang saat ini ada di pasaran adalah hasil panen yang ditanam sebelum Ramadan.
"Hal ini juga menjadi masalah bagi petani," kata Gunawan. (ant)