GenPI.co Sumut - Aduan warga yang diterima layanan call center Dinas Pendidikan (Disdik) Medan, sampai saat ini mencapai ratusan.
Kepala Disdik Medan Laksamana Putra Siregar mengungkapkan, berbagai macam aduan disampaikan warga.
Bahkan ada di antaranya, yang melaporkan adanya persoalan di tingkat SMA.
Meskipun SMA bukan ranah Disdik Medan, namun tetap dilayani dan diakomodir dengan meneruskan ke Disdik Sumut.
"Semua laporan pengaduan yang masuk kita seleksi dan ditindak lanjuti," jelasnya, Selasa (22/3/2022).
Dari ratusan pengaduan yang masuk, laporan Pungli dominan lebih banyak yang disampaikan.
Mulai pemindahan guru dan kebijakan kepala sekolah, sampai pemindahan siswa yang dimintai uang dan bantuan PIP siswa.
Dia menambahkan, contoh beberapa aduan tentang siswa yang diminta uang pemindahan sekolah oleh oknum di SMPN 39.
"Saat ditindak lanjuti, laporan terbukti memang ada praktik pungli," ujarnya.
Laksamana Putra menjelaskan, kronologi praktik pungli di SMPN39 berawal ketika ada siswa yang pindah ke sekolah tersebut.
Namun oleh oknum, orang tua siswa dimintai uang Rp1.500.000, kemudian ditawar dan akhirnya diberikan Rp1.000.000.
Oknum honorer yang bekerja sebagai tata usaha ini, berdalih uang tersebut untuk administrasi pindah sekolah.
"Selain Oknum tata usaha sekolah, oknum wakil kepala sekolah juga terlibat dalam praktik pungli itu," ujarnya.
Pihaknya pun meminta mereka, mengembalikan uang tersebut kepada orang tua siswa.
Selain itu, wakil kepala sekolah juga sudah dilaporkan ke Inspektorat guna pemeriksaan lebih lanjut.
Diapun menegaskan, warga tidak ragu memanfaatkan kanal pengaduan yang telah dibuka ini.
Selain Call Center 0853 7109 3888, warga dapat menyampaikan pesan langsung melalui akun media sosial Disdik Medan.(*)