GenPI.co Sumut - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara, mendukung pemanfaatan material sisa limbah batubara dari PLTU Pangkalan Susu.
Limbah ini, akan diimplementasikan dengan penggunaan Fly Ash and Bottom Ash (FABA), di PLN ULP Tebing Tinggi.
General Manajer PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung mengatakan, FABA digunakan sebagai tanah timbunan.
"Serta paving blok dengan luas area 1.600 meter persegi," kata dilansir dari Antara, Kamis (24/3/2022).
Pandapotan menyebutkan, Sumut berpotensi mengembangkan FABA bukan sebagai limbah beracun.
Tetapi sebagai limbah non-B3, yang bisa dikembangkan menjadi komoditas lain bernilai ekonomi tinggi.
"Jumlah limbah ini cukup besar karena PLN masih mengandalkan sumber energi berbahan bakar batubara," ucapnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi kebutuhan batubara hingga 2007 sebesar 162 juta ton.
Prediksi potensi FABA sebesar 16,2 juta ton, dengan asumsi 10 persen pemakaian menjadi abu atau FABA.
Dari hasil penelitian, tidak ada dampak negatif atau senyawa kimia yang berbahaya dari penggunaan FABA di masyarakat.
FABA mengandung logam tanah jarang, atau Rare Earth Element (REE) sebesar 2.000 ppm.
Dengan kata lain, lebih tinggi 10 kali lipat bila dibandingkan kandungan pada batubara.
Sebaliknya, FABA bisa digunakan sebagai bahan baku berbagai komoditas bahan bangunan.(*)