GenPI.co Sumut - Pertumbuhan ekonomi Sumut masih relatif baik. Kondisi ini, di dorong kondisi pandemi yang semakin terkendali.
Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi menyebutkan, ekonomi Sumut pada triwulan IV 2021 tumbuh 3,81 persen.
Meski demikian, pihaknya mencatat tiga bulan terakhir ini, inflasi tahunan dalam tren peningkatan cukup besar.
"Salah satu penyebab inflasi adanya kenaikan harga minyak goreng," ujarnya, Selasa (29/3/2022).
Lantaran masih tingginya harga minyak sawit mentah dunia, pengawasan pasokan kepada masyarakat perlu dikawal bersama.
Sehingga tidak terjadi penyimpangan, di mana akibatnya terjadi kelangkaan dan harga minyak goreng naik di masyarakat.
Doddy mengatakan, tren perbaikan ekonomi Sumut bakal masih terus berlangsung di 2022 ini.
Menghadapi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), menyiapkan tiga langkah untuk menjaga angka inflasi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, tiga langkah itu ialah dengan terus memonitoring pasar.
Hal ini, agar harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tidak ada yang melakukan penimbunan.
"Kita monitoring pasar, biar tahu persis orang-orang jahat yang suka menimbun," katanya.
Kemudian langkah kedua, mengimbau masyarakat agar tidak membeli barang dengan jumlah besar atau panic buying.
Sementara ketiga, meningkatkan koordinasi untuk bersama-sama menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar.(*)