GenPI.co Sumut - Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo mengatakan, meningkatnya nilai ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Menurut dia, kenaikan nilai ekspor itu sangat menggembirakan di tengah kekhawatiran terjadi peningkatan inflasi.
Inflasi dalam masa pandemi menuju endemi ini, diketahui bisa sangat menekan pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan inflasi, didorong naiknya harga berbagai barang bahan pokok.
"Khususnya minyak goreng dampak naiknya harga bahan baku berupa crude palm oil (CPO)," ujarnya, Selasa (5/4/2022).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor hingga Februari 2022 naik 19,71 persen.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanuddin mengatakan, jumlah itu setara menjadi 1,841 miliar dolar AS.
Sementara Pada periode sama 2021, nilai ekspor Sumut masih 1,538 miliar dolar AS.
"Ada kenaikan 19,71 persen," ujarnya dilansir dari Antara.
Kenaikan nilai ekspor, di dua bulan pertama 2022 itu didorong terjadinya kenaikan ekspor beberapa golongan barang.
Kontribusi paling besar pada nilai ekspor Sumut, dari ekspor golongan lemak dan minyak nabati.
"Serta dari berbagai barang berbagai produk kimia," ujarnya.(*)